Pages

Ahlan wa Sahlan

Bismillah..
ku mencoba berbagi sedikit ilmu
Semoga bermanfaat...
terima kasih atas kunjungannya

Search This Blog

Sunday, July 25, 2010

Merajut Komunikasi Cinta (Ringkasan buku karya Irawati Istadi) (karena aku tak ingin anakku kelak merasakan seperti yang dirasa bundanya..)


Hidup tak akan pernah selesai dari masalah. namun jangan khawatir, karena setiap masalah pasti ada jalan pemecahannya, meski tak mudah dan tak dapat disamakan terhadap siapa saja. Solusi tiap masalah dapat dicari, tapi untuk menemukannya harus diketahui kondisi khas yang menyertai, latar belakang, dan gaya hidup seseorang, hingga kebiasaan dan kebutuhan2nya. Informasi2 tsb dapat diperoleh dari komunikasi.
masalah akan dapat dihadapi dengan senyum jika kedua belah pihak dapat saling memahami. bila hanya satu pihak saja yang memahami dapat juga dengan memberikan pemahaman pada yg blm tau kmd lbh banyak mengalah.
Bagaimana berkomunikasi yang baik harus diajarkan pada anak sejak dini, bahkan sejak anak masih dalam kandungan. Lebih penting lagi dimasa bayinya karena di usia ini mereka memiliki kemampuan daya tangkap yg kuat. juga memiliki keinginan berkomunikasi yg kuat. banyak sedikitnya orangtua memberi rangsangan komunikasi dg bayi akan sgt berpengaruh pada perkembangan otaknya.
Kadang kita menjumpai remaja yang tak mau berkomunikasi, penyebabnya :
• tdk dibangun komunikasi sejak kecil
• orangtua merespon dengan negative, curhat mereka
• ortu yang sibuk tdk punya kesempatan dekat dan ngobrol dengan anak.
30 cara merajut komunikasi cinta dengan anak
1. menampilkan ekspresi wajah
ekspresi wajah kita akan terbaca sebagai isi hati kita juga sebagai pusat perhatian anak saat kita berkomunikasi dengannya. jika wajah kita tidak ekspresif anak akan merasa tidak dihargai dan perhatian kita juga tidak akan direspon olehnya.
2. menunjukkan bahasa tubuh yang aktif
bahasa tubuh bahkan lebih berarti daripada bahasa verbal. jika kita mendekat padanya saat ia bicara pada kita, ia akan merasa didengar. Belaian, peluk dan ciuman sangat disukai anak kecil.
3. memberikan komentar empati
anak-anak sangat mengharapkannya, terutama pujian dan dukungan.
4. Miliki simbol kehangatan
simbol kehangatan dapat berupa sandi atau simbol spesial dg anak anda dan
biasakan memberikannya saat anak butuh perhatian, dukungan dan motivasi
5. Bertanyalah dengan kalimat terbuka
smk luas mberi kesempatan memberi jawaban dan tanggapan dari pertanyaan kita smk baik u/ latihan komunikasi anak
6. Mendengar aktif
berikan kesempatan seluas-luasnya pd anak u/ sampaikan alasan / argument dr pendapat dan keinginan2nya walau blm tentu benar. dengarkan saja smp selesai. Berikutnya kita yang mengarahkan.
7. Gunakan ‘pesan saya’ bukan ‘pesan kamu’ agar ia merasa dihargai
pesan saya ; gaya komunikasi yg menyampaikan perasaan2 saya shg tdk memojokkan
pesan kamu ; gaya komunikasi yg menyampaikan seputar apa yg harus dilakukan oleh lawan bicara
8. Menamai perasaan anak
krn keterbatasan daya pikir anak,kdg mereka ga ngerti dg emosiny sendiri maka qt harus menenangkannya dg menunjukkan ungkapan penerimaan thd jenis emosi apapun yg dimunculkan anak. jelasin bhw siapapun bs merasakan hal itu. yg penting adl mengendalikan dan mengekspresikanny dg cara yg benar.
9. Diam, pergi, alihkan perhatian
jika anak berontak, emosional dan tak mau mendengar kata qt,
upayakan sabar dan dengar teriakan mreka
jwb tnp pancing emosi
alihkan perhatian yg menyenangkan
jk masih berontak, diamkan dulu.
10. imbangi kecepatan dan antusiasme komunikasi
imbangi antusiasme anak dg komunikasi yg seimbang. jika anak bkomuniks dg tenang mk beri respon yg tenang pula. hal ini akan mbuat anak merasa lbh dipahami dan lbh mudah bkomunikasi.
11. Sesuaikan gaya bahasa anak dan gaya bicaranya
kita harus memahami bahasa anak, menyesuaikan bahasa kita dg usia anak kita. memperhatikan dan pahami kata2 dan istilah yang khas yg sering digunakannya +gaya bicaranya. anak paling tdk suka gaya menggurui
12. pahami dulu, jangan dulu dipotong
jangan menyalahkan karena akan memutus komunikasi, bersabar dan dengarkan alasan2nya, tunjukkan respon bhw kita memahami pendapat mereka, baru kita arahkan
13. meleburlah dalam persepsi anak
balita memiliki persepsi polos, sederhana, dan mau menang sendiri krn psikologisnya masih sgt dipengaruhi egosentrisme yg kuat kita tdk bisa memaksa mereka mengikuti persepsi kita. berbicaralah dan ambil keputusan dg menganalisa masalah melalui persepsi anak
14. surat cinta
jika tak punya bnyk waktu, buatlah surat cinta u/ mengakrabkan komunikasi. berikan saat anak sgt butuh kita. titipkan surat dan berikan pd waktu ttt itu. gunakan kalimat yg menyentuh emosi anak jgn kalimat perintah…juga jgn panjang lebar yaa
15. komunikasi via sms
bs jg dg sediakn HP di rmh agar anak bs sms kita kpn mereka mw dan sgr bls sesepele apapun..
16. beri nama panggilan istimewa
panggilan yg indah + berarti doa..anak akn merasa istimewa & mw menuruti kata kita
17. dialog keluarga ; serius tp santai
ciptakan moment rutin dialog keluarga yg bs dihadiri seluruh anggota keluarga, pilih waktu yang sesuai, ajak semuanya aktif, gunakan bahasa anak dan ajarkan sikap asertif dalam berdiskusi
18. momen saling kritik
cari kritik u/ mengubah diri lebih baik…sering2 mnt dikritik sm anak, jgn menolak kritik anak, klo ada kritik yg salah, beri bukti nyata, jgn debat dg anak
19. kata ajaib I ; maaf
ciptakan budaya meminta maaf antara satu sama lain, tak peduli siapa yg salah, kakak, adik, ato OT sekalipun. intinya adlh pembelajaran u/ slg menghargai dan keberanian mengakui kesalahan
20. kata ajaib II ; terimakasih
biasakan berterima kasih u/ bantuan sekecil apapun dr anak hal ini mengajarkan nilai2 luhur u/ bisa menghargai org lain jg mendorong anak u/ berpikir positif dan memandang lebih banyak permasalahan dr sisi positifnya
21. kata ajaib III ; tolong
hal ini akan meminimalkan rasa iri dan perselisihan antar saudara. u/ melatih bisa dg reward u/ setiap kata ajaib yg mereka ucapkan. tp hny u/ jngka waktu ttt biar ga ketagihan
22. kalimat spiritual I ; salam
pembiasaan pengucapan salam dlm keluarga akan membuat rumah sejuk. ajarkan makna doa dlm salam penting mendoakan kebaikan bg orang lain. ajarkan kewajiban jwb salam bls kebaikan dg kebaikan yg lbh banyak. sbg pelengkap ajarkan jg u/ cium tangan biar lbh dekat dg ortu jg biar hati mereka lbh lembut
23. kalimat spiritual II ; dzikir
kita hrs jd teladan dg selalu mengucapkan dzikir dimanapun, kpn pun, dlm kondisi apapun. innalillah..alhamdulillah..subhanallah..astaghfirulloh..
24. berbicara melalui hadiah dan oleh2
kalo bepergian, sempatkan bawa oleh2 u/ anak. bkn hny fisikny tp perhatian krn qt tlh meninggalkannya..berikan dg penuh antusias tnjukkan anda dekat dan tulus.
25. maksimalkan perhatian positif
beri perhatian pada perilaku positif anak..dg verbal: kekaguman, komentar penuh pujian, dg fisik: acungan jempol, elusan, cium, pelukan atau dg hadiah.
26. minimalkan perhatian negative
ingat setiap anak punya potensi istimewa dan fitroh yg suci, klo mereka salah itu krn keterbatasan cara berpikirnya yg msh sempit, terpengaruh teman, atau rasa ingin tau. jika ada perilaku negative anak, tetap tangani dan cari upaya perbaikanny tp tdk dg mempermasalahkn ato ngungkit2
27. bangun komentar2 positif
komentari anak dg positif wlopun perilakunya negative. mengingatkan kesalahan anak tdk pada waktu kesalahan sdg terjadi. krn saat itu emosi anak sdg labil..cari waktu lain yg tepat dan menyenangkannu/ meningatkan kembali anak akan kesalahannya
28. menceritakan dongeng dan kisah
semua anak suka dongeng klo menarik cara menyampaikannya, ekspresif dan libatkan anak dlm cerita. bs u/ memasukkan nilai kehidupan dan spiritual dg cara halus dan efektif, jg akan mengakrabkan komunikasi lalu kaitkan isi cerita dg kehidupan sehari-hari
29. mendiskusikan TV
bs memilih TV sbg bahan pelajaran bg anak. pilih waktu sepekan 1-2 kali. ijinkan anak menonton, tp dg didampingi. jika ada hal buruk beri komentar..ajak anak diskusi kecil dan stlah selesai, pembhsannya lbh luas
30. kejutan2 manis
komunikasi jarang bs jauh hatinya tp keseringan jd bosan. kejutan manis bs ngilangin bosan itu. memang butuh kreativitas dlm berkomunikasi dg anak..jd ga monoton dan mbosenin.

Cinta...??



Ayahku tanya, “Yayu udah jatuh cinta belum..? Kalau udah ntar ayah nikahkan”
Aku kaget.. sampe gak sadar nyubit ayah..entah angin mana yang bikin ayah kepikiran nanyain kayak gitu..
“Harus jatuh cinta dulu yah..?”
Entahlah.. sampe sekarang aku belum bisa jawab pertanyaan ayah…
Banyak orang mengatakan ‘bicara soal cinta gak ada habisnya’.. Namun aku masih belum bisa mengerti mengapa hal itu terasa begitu sulit aku pahami. Mungkin karena teman-temanku sejak kecil, ‘sendiri, sunyi dan sepi’ belum pernah mengajarkannya.
Aku kadang begitu membenci kata ‘cinta’, saat aku dengar berkali-kali dede’ curhat, baru aja diputusin pacarnya.. entah itu cinta yang mana.. kenapa ada akhirnya… mengapa begitu menyakitkan hingga membuat mata dede’ku sembab karena nangis semalaman.
Akupun kadang begitu jijik mendengar kata ‘cinta’ yang mereka gunakan untuk melegalkan perzinaan mereka. apakah itu cinta.. ? mengapa begitu rendah dan hina..?
Jatuh cinta pada seseorang katanya membuat kita selalu teringat dengannya.. Apakah benar seperti itu…? Bagaimana kalau sampai membuat kita lalai dari mengingat Rabb kita…
Salah seorang temanku nyampein dalam tulisannya, cinta itu memberi tanpa pamrih. masih terlalu luas memang…
Akupun akhirnya berpikir.. apakah ‘cinta’ seperti kisah cintanya Fatimah Az Zahra dan Ali bin Abi Tholib masih bisa kutemui di kehidupan saat ini..? Atau hanya akan kutemui dalam tumpukan buku bersama ribuan kisah cinta lainnya..
Aku takut.. jika memang benar tidak ada lagi ‘cinta sejati’ saat ini.. cinta karena Allah Ta’ala.. menyatukan hati untuk bisa meraih cintaNya..
Ya Allah berilah hamba kekuatan untuk menemukannya..
Aku hanya belajar tentang ‘cinta’ dari ayah dan bunda. Belajar dari ayah… mencintai keluarga kami dengan berkorban dan berusaha seoptimal mungkin agar kami tidak pernah merasakan kesusahan seperti yang dulu beliau rasakan di masa kecilnya. Belajar dari bunda… mencintai dengan mengorbankan segala rasa dan hidupnya.. mengabdi dengan tulus, dengan bekal energi ketaatan dan kesetiaan yang ia miliki..
Dan kini.. aku baru bisa merasakan.. cintaku untuk orang-orang terdekatku..
aku tak ingin hal buruk menimpa mereka, kini… juga kelak di kehidupan selanjutnya…
Aku yang tak ingin melihat ayah dan bunda lebih lelah lagi.. Tak ingin menambah penat mereka karena kekhawatirannya akan kami, anak-anaknya. Cintaku untuk dede’ aku selalu ingin mendampingi tahap pendewasaannya..hingga ia bisa memahami hikmah dalam hidupnya.
Ya Allah.. eratkan kami di dunia dengan cintaMu.. dan kelak pertemukanlah kami kembali dengan rahmatMu…