Pages

Ahlan wa Sahlan

Bismillah..
ku mencoba berbagi sedikit ilmu
Semoga bermanfaat...
terima kasih atas kunjungannya

Search This Blog

Tuesday, March 27, 2012

“Sakinah Bersamamu”


satu dari sekian banyak karya mba Asma Nadia

Helloo.. hadir lagii.. ga bosen kan? Semoga kali ini isinya ga jadi curhatanku..
Setelah sebelumnya rampung dengan New Catatan Hati Seorang Istri (NCHSI) yang membuatku beruraian air mata namun akhirnya cukup melegakan, kini hadir dengan resume dari Sakinah Bersamamu.. nek yang ini enteng.. bahkan aku sering tertangkap adekku senyum-senyum sendiri di dapur karena teringat cerita-cerita di dalamnya.. hehehe.. Begini niih deritanya baca buku pinjeman, kudu diresume. Resume ini semoga manfaat buat yang belum berkesempatan baca buku itu...
Lewat buku ini juga semoga mereka yang beranggapan bayangan menikah hanya yang indah-indah menemukan pencerahan agar lebih dewasa.. Akan banyak kejadian tak terduga yang mungkin akan muncul. Ya, pernikahan penuh dengan bunga-bunga cinta mungkin ada dalam kisaran tahun-tahun awal pernikahan.. Selanjutnya berangsur, cinta bukan berkurang, tetapi mengalami pendewasaan bentuk menjadi kasih sayang dan kepedulian tanpa batas. Karena jika tetap kekanakan begitu bersiaplah untuk kecewa.. karena tidak ada pasangan yang sempurna, yang ada kita yang harus terus berusaha menerima pasangan dengan cinta yang sempurna.. Kembali teringat pesan umiya, “syaratnya akhowat siap menikah cuma 1, TIDAK LAGI SUKA MENUNTUT”. Dulu terdengar begitu enteng.. beyess umi.. tapi setelah coba refleksi lebih dalam, sudah bisakah kita? ternyata bagiku masih sulit..hikss..
Kupas satu – satu yuukkz…dalam buku ini ada 17 cerita dengan pembahasannya.. mungkin ini ga runtut seperti di buku karena sudah aku coba untuk mengelompokkannya agar tak berulang bahasnya.. ya iyalaah 329 halaman sekarang cuma tinggal 7 halaman.. ga persis semua kutulis tapi juga tak tambah-tambahin di sana-sini..

1. Menjembatani Perbedaan Karakter
Menikah means bersatunya dua insan yang berbeda sama sekali, (ea ealaah nek sama mah hombreng namanya.. hihihi..) maksudnya karakternya. terlebih yang lewaat.. (ehm., ga jadi sebut ah) karena mungkin tak kenal sebelumnya. Meskipun sudah kenal lama dan berpacaran sebelumnya juga ga jadi jaminan ga ada masalah beda karakter dalam pernikahan. Kalo udah pernah baca Mars n Venusnya John Gray akan lebih mantep mahamin soal beda karakter antara pria dan wanita. Dalam buku ini ada dua cerita, dalam cerita pertama “Rahasia Mas Danu” dikisahkan si istri sangat ekspresif sedang suami sangat pendiam, sedang dalam cerita kedua “Ngambek!” dikisahkan si istri yang sensi dan suami ga peka.
solusi yang ditawarin buku ini 1) suami maupun istri berusaha mendekatkan karakter mereka dengan usaha semaksimal mungkin dalam jangka waktu tak terbatas. biar jadinya 50:50 kali yaa… 2) saling menerima keadaan masing-masing. jadikan perbedaan sebagai kekayaan.

Untuk kasus sensi n ga peka, musti ada keterbukaan dan pengertian. Jika Anda marah karena merasa pasangan tidak mengetahui apa yang Anda mau, maka hal itu percuma. Mereka memang tidak tahu. Sebaiknya, jika Anda inginkan sesuatu, katakan terus terang.
Ada baiknya juga untuk mengalihkan energi sensi negatif ke arah yang positif, misal sensi/ peka kapan suami membutuhkan, kapan suami ingin didengar, apa yang membahagiakannya, peka terhadap harapan anak-anak, cara menasehati mereka yang baik, etc

KOMUNIKASI memang menjadi hal penting dalam sebuah hubungan.
Ada lima tingkat komunikasi yang perlu dipahami oleh pasangan suami istri: 1). Tingkat penerimaan 2). Berbagi informasi 3). Berbagi gagasan 4). Berbagi perasaan 5). Keintiman (berbagi segalanya)
Perbedaan tingkat komunikasi antara suami dan istri tak jarang membuat komunikasi tak berjalan lancar seperti yang diinginkan. Istri lebih sering hanya ingin mengkomunikasikan sedang suami sukanya sok kasih solusi. Seorang istri seringkali berharap suaminya duduk diam dan mendengarkannya. Istri menginginkan sang suami menjadi seseorang yang benar-benar menghargai perasaan dan pandangannya (tingkat lima). Seorang suami biasanya masih akan meminta alasan atau malahan menguliahi sang istri (tingkat tiga). Dalam situasi seperti ini, istri seringkali merasa seperti berbicara dengan tembok. Akhirnya istri pun berhenti berbagi perasaan dan pikiran dengan sang suami.

2. Sakinah
ini pointnya.. ada 4 cerita yang bisa kita ambil hikmahnya tentang makna sakinah.. Bahagia Mutiara, Cerita Tiga Hari, Lelaki yang Selalu Sendiri, serta Sakinah Bersamamu.. dahsyat pokoknya.. lumayan bikin merinding ceritanya..
Inget ayat populer ini, Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir QS Ar Ruum 21
- litaskunuu ilaihaa artinya agar kau berteduh wahai para suami kepada istrimu. sakinah means tenang.
- Mawaddah berarti cinta. ini sifatnya sangat pribadi, terlepas dari persoalan fisik
- Rahmah artinya kasih sayang. Rahmah bermakna kesungguhan untuk berbuat baik kepada orang lain, terlebih keluarga. juga mencerminkan sikap saling memahami kekurangan masing-masing lalu berusaha untuk saling melengkapi. butuh tolong menolong dalam bersinergi agar kekurangan menjadi kesempurnaan.
Mawaddah dan rahmah adalah 2 sayap yang bisa mengantarkan kita terbang menuju sakinah.
Betapapun banyaknya masalah dalam keluarga jangan sampai tersirat keinginan untuk mengkhianati pasangan. goresan luka itu tak hanya abadi di hati pasangan tapi juga anak-anak. Hal penting yang jadi penguat kita adalah iman, cinta dan kasih seperti disebut 2 sayap tadi.
Istri harus pinter-pinter menata hati agar ridlo dengan nikmat yang diperolehnya saat ini.. Hidup bukan hanya perkara dunia. Ada kesuksesan akhirat yang menjadi penentu kebahagiaan abadi.
Jika suatu waktu pasangan menggoreskan luka, maafkan dia, buka hati seluas-luasnya. Berumahtangga adalah perjuangan untuk terus menerus menghidupkan cinta dari waktu ke waktu, ketika berbagai hal di sekitar berusaha mematikan perasaan kasih itu sedikit demi sedikit. Perasaan kasih harus tetap dijaga betapapun pasangan telah mengalami EXPANDING BODY hehe.. Syukuri cinta yang ada semoga dengan begitu Alloh memanjangkan tali kasih tak hanya di dunia ini tetapi hingga ke syurgaNya. Bagaimana yang belum menikah? Semoga Alloh dekatkan pendamping yang akan mengiringi membangun rumah sakinah. Amiin

3. Cemburu
boleh kok bahkan perlu.. Alloh juga sangat pencemburu jika makhluknya bermaksiat. cuman,, musti cerdas cemburunya.. cemburu yang beralasan bukan cemburu karena posesif sampe berlebihan, hal ini yang membuat pasangan bisa ilfeel/ga nyaman. Cemburu karena takut/ kekhawatiran berlebih atau karena ketidakpercayaan pada pasangan sebagaimana dikisahkan dalam cerita “Satu Kecupan” dalam buku ini. Orang semacam ini perlu memperbaiki rasa percaya diri dan penghargaan bagi dirinya sendiri.
Buku ini ngasih kita tips jika memang ada cemburu yang memang beralasan, (ada kedekatan pasangan kita dengan wanita lain)
a. cari suasana yang nyaman untuk bicara dari hati ke hati
b. hindari menuduh suami membabi buta yang bikin kita tampak kekanakan
c. kumpulkan fakta n data agar yang kita sampaikan logis
d. atur emosi kalo perlu latian biar ga ngawur bicaranya
e. jangan panik dan hilang akal sampe bertindak bodoh
f. hadapi objek yang bikin kita cemburu, tapi kudu elegan dan sopan
g. evaluasi diri.. kudu lebih hebat dari si objek niih
h. perbaiki hubungan dengan suami
i. libatkan suami dengan kegiatan di rumah, terlebih jika ada anak-anak
j. jika situasi memburuk minta pihak ke3 untuk mediasi
k. DOA, ini yang paling ajaib..

Sebuah pesan,, Abdullah bin Ja’far bin Abu Thalib mewasiatkan anak perempuannya, seraya berkata, “Jauhilah olehmu perasaan cemburu, karena rasa cemburu adalah kunci jatuhnya thalak. Juga jauhilah olehmu banyak mengeluh, karena keluh kesah menimbulkan kemarahan, dan hendaklah kamu memakai celak mata karena itu adalah perhiasan yang paling indah dan wewangian yang paling harum”.


4. Cantik
yang ini kudu alias wajib.. istri kudu cantik di depan suami.. inget bu ibu.. godaan di luar sana setiap suami kita keluar rumah..(kita??) so, istri di rumah harus lebih menggoda.. hehe.. (begitu pesannya mb Astri Ivo).
Diriwayatkan bahwa Asma binti Kharijah Al-Farzari berpesan kepada anak perempuannya disaat pernikahannya, “Sesungguhnya engkau telah keluar dari sarang yang engkau tempati menuju hamparan yang tidak engkau ketahui, juga menuju teman yang engkau belum merasa rukun dengannya. Oleh karena itu jadilah engkau sebagai bumi baginya, maka dia akan menjadi langit untukmu. Jadilah engkau hamparan baginya, niscaya ia akan menjadi tiang untukmu. Jadilah engkau hamba sahaya baginya, maka niscaya ia akan menjadi hamba untukmu. Janganlah engkau meremehkannya, karena niscaya dia akan membencimu dan janganlah menjauh darinya karena dia akan melupakanmu. Jika dia mendekat kepadamu maka dekatkanlah dirimu, dan jika dia menjauhimu maka menjauhlah darinya. Jagalah hidungnya, pendengarannya, dan matanya. Janganlah ia mencium sesuatu darimu kecuali wewangian dan janganlah ia melihatmu kecuali engkau dalam keadaan cantik.
Menjadi cantik ga harus seribet si tante dalam “Gaya-gaya Tante Erna” kok.. tapi ga juga ala kadarnya seperti Nita dalam “Mata yang Sederhana” hingga membuat si Herman suaminya hampir-hampir terjerumus maksiat.
Berikut ini tips dari mba Asma untuk sedikit lebih cantik di mata suami..
a. Bongkar isi lemari, mana yang boleh dan mana yang haram di pakai depan suami, boleh juga tanyakan sama dia mana baju yang tidak suka kalo kita memakainya..
b. cari pakaian yang minimalis untuk sesekali dipakai di depannya (ups)
c. Perawatan wajah.. yang sederhana bahkan dengan yang ada saja di dapur bisa kuk..
d. Bau Badan? oh no.. jaga baik2 hidungnya.. dari ujung rambut mpe ujung kaki musti wangi.. pilih parfum yang disukainya..
e. Jangan menolak jika suami memilihkan baju untuk kita pakai
f. Untuk penampilan ketika keluar mendampingi suami.. hmm jangan sampai bikin dia malu yaa..
(pengalaman niih waktu SMA disemprot mas sepupu pas mau ngejak jalan, “mas malu ngejak kamu nek pake baju jelek gitu..” ) hahaha..
g. jangan jadi korban mode, pinter-pinter padu padankan warna juga jenis baju sesuai bentuk tubuh kita.. Variasi jilbab kenapa enggak? yang penting tetep syar’i..
Koreksi penampilan memang perlu tapi jangan sampai mengubah yang sudah Alloh karuniakan pada kita.. seperti kebanyakan artis Korea yag sudah permak sana-sini.. na’udzubillah..
yang tak boleh lupa juga kudu sehat sehat sehat..
Tentang berlalunya usia, percayalah cantik ada dalam tiap usia.. so jangan pernah kehilangan rasa syukur.. cantik di mataNya itu yang lebih utama..



5. Di antara Ibu-ibu komplek
Dalam buku ini dikisahkan dalam cerita “Nyonya Kokom dan Para Suami”. ini dia niih yang rasa-rasanya udah lazim di Indonesia, dari kalangan bawah hingga atas semua ibu-ibu mengidap penyakit “NGGOSIP/GHIBAH” tapi kayae bapak-bapak juga kadang iya, hayoo ngakuu.. Sekarang gosip malah serasa jadi lahan bisnis pertelevisian, majalah, buletin.. hmm cape deeh. nyadar gak siih ini bagian konspirasi freemason?
kudu pinter-pinter alihkan topik atau malah sekalian diarahkan ke ta’lim. yuk belajar Robtul ‘am.
sudah tau kan, dalam Al Quran n As Sunnah Alloh dan Rasululloh SAW memberi perhatian sangat besar terhadap lidah dan ucapan. ikhtiarkan agar lidah dan telinga kita jauh dari maksiat..

6. Bekerja atau di rumah
Bekerja atau di rumah? nek aku mah milih keduanya alias “Bekerja di Rumah = menjadi Ibu Rumah Tangga” hehehe
Sebenernya yang jadi masalah bukan “BEKERJA”nya tapi lebih ke ” DI LUAR RUMAH”nya.. betul?
semuanya tergantung keputusan masing2.
a. alasan bagi mereka yang menjadi wanita karir
- penghasilan suami kurang memadai
- karena berpendidikan tinggi
- aktualisasi diri, nambah wawasan, pengalaman, menghindari kejenuhan,
- untuk jaga-jaga
- ingin memberi untuk ortu, saudara, ponakan, ato diri sendiri tanpa repotin suami
tapi bekerja di luar bukan tanpa konsekuensi.. kualitas hubungan ibu anak dan suami jelas kurang karena pertemuan yang terbatas. padahal itu tugas UTAMA istri dan ibu, masa mau diberi energi sisa?? ini pelajaran dari cerita berjudul “Arti Bunda”.
b. alasan mereka ingin jadi ibu rumah tangga
- alasan ideologis
- ingin meluangkan waktu sebaik mungkin dan fokus dengan keluarga
- penghasilan sudah memadai
- tidak suka diatur orang lain
- suami melarang
- alasan kesehatan
- ada kesempatan banyak untuk terus belajar
hal yg tak bisa dinilai dg apapun jika anak tumbuh dan berkembang dengan baik serta tercapainya sakinah.
saya menengahi, bukankah bisa jadi ibu rumah tangga di rumah full time tapi juga berpenghasilan,, iya kan?
-aktualisasi diri dan kontribusi sosial bisa tetep dijalani tapi tanpa mengorbankan anak dan kepentingan keluarga.. kalo kita mau kreatif sedikit, pekerjaan yang dilakukan di rumah banyak kan??
apapun pilihannya harus syukuri yang ada, Alloh telah karuniakan yang terbaik maka harus jaga amanah sebaik-baiknya. semuanya harus dijalani dengan penuh keikhlasan.

7. Selangkah Menuju Selingkuh
Ihiirr.. yang uda pernah punya “PH” sebelum nikah niih bahaya CLBK bisa saja menyerang.. seperti kisah “Dalam Mimpi-mimpi Rani” tapi meski pasangan adalah cinta pertama dan terakhir tetep juga ada kemungkinan Fall in love again, atau godaan orang yang jatuh cinta pada kita dan menggoda seperti yang dialami Ajeng dalam “Dua Puluh Tahun Cinta”.. hemmmh ati-ati...
3 alarm:
- ada ketidakpuasan terhadap pasangan
perlu dikomunikasikan dalam suasana yang kondusif
- kecewa karena pernah terluka
obati dengan memaafkan secara penuh, mengikhlaskan, dan lakukan semata untuk ibadah pada Alloh ta’ala
- jatuh cinta
ingat kebaikan pasangan pada Anda dan anak-anak, perbanyak aktivitas bersama mereka, jauhkan pikiran ttg orang ke3, bertaubat dan beristighfar sebanyak-banyaknya, perbaiki kualitas diri sebagai istri dan ibu.
sadari inilah godaan syaiton, sebelum menyesal, tanamkan dalam hati, kebahagiaan itu ada disini, bersama laki-laki yang sudah mengucapkan janji menjaga kita juga anak-anak yang semoga tumbuh dengan kasih sayang penuh kedua orangtuanya…

8. Cinta Ananda
Bagaimana jika kita diberi ujian anak berkebutuhan khusus seperti Nisa dalam “Sejuta Kasih” atau cerita “Saat memaknai Cinta” tentang Fathan yang belum lagi 1 tahun namun sangat hiperaktif? Semuanya membutuhkan sabar kualitas tinggi. Anak adalah hadiah termahal yang Alloh berikan. bagaimanapun kondisinya harus kita terima dengan penuh kesyukuran.
Anak lahir dalam kehidupan kita karena sebuah alasan, Tapi satu hal yang pasti ia hadir karena ialah cermin dari kehidupan kita. Terhadap anak kita harus menjaga tutur kata kita.. sikap juga harus tetap lembut seberapapun kesalnya kita karena polah anak. Kekerasan terhadap anak akan berakibat anak merasa rendah diri, gak PD terhadap diri sendiri atau orang lain, dan yang paling parah adalah trauma. lindungi juga anak-anak lain yang tak terlahir dari rahim kita.. beri pengertian pada orang tua mereka.

Anak yang polos jangan juga diajarin tidak jujur seperti Tarno yang jadi senjata Ibunya kalo ada tukang kredit nagih setoran dalam “Ibu Pergi Sebulan”.
bagaimana menumbuhkan kejujuran?
- jangan membohongi anak untuk hal sekecil apapun
- jangan menyuruh anak bohong meski yang dibolehkan karena ia belum bisa menyaring
- dorong agar anak berani jujur dan bertanggungjawab dan tidak langsung marah ketika ia mengaku. terima maafnya dan beri konsekuensi jika mengulangi
- beri sanksi pada anak jika ketauan bohong, inget jangan main fisik
- jangan pernah terlibat dalam persekongkolan kebohongan keluarga
- biasakan anak mendengar cerita Rasululloh SAW dan para shahabat yang jujur


9. Suami Istri Berbakti
Hormatilah ibunya dan ketahuilah bahwa ia tetap menjadi ibunya walau ia kini telah menjadi suamimu. Allah telah mewajibkan suamimu untuk tetap taat kepada ibunya dan mencintainya dengan tulus sebagaimana kelak anak keturunanmu pun diwajibkan hal yang sama terhadapmu. Hormati pula ayahnya dan jadikanlah ia laksana ayahmu.
peran wanita setelah menikah..
^.^ sebagai anak
- dakwah keluarga tetep kudu jalan meski kita udah menikah..
- yang tak kalah penting adalah menyebut mereka dalam doa kita.

^.^ sebagai istri
- Tidak patut bagi manusia untuk bersujud kepada manusia lain, dan kalau patut seorang manusia untuk bersujud kepada manusia lain tentu aku perintahkan kepada perempuan supaya bersujud pada suaminya, karena besarnya hak suami atas perempuan (HR Ahmad).
- Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan, Segala puji bagi Rabb semesta alam. Seorang perempuan apabila telah dinikahkan maka suaminya lebih berhak terhadapnya daripada kedua orangtuanya, dan taat kepada suami itu lebih wajib atasnya

^.^ sebagai menantu
- menangkan hati mertua dengan melihat apa yang disukai dan tidak disukainya
- support suami untuk berbakti pada ortunya khususnya Ibu bukankah kita tinggal menikmati baiknya suami kita saat ini.. siapa coba yang mendidiknya hingga seperti sekarang??
- sejauh dia tetap bertanggungjawab terhadap keluarga tentunya.. Ibu yang baik juga takan membiarkan anaknya menjadi demikian kan?

jangan sampe deh ada Mertua Vs Menantu.. tapi ikhtiarkan agar jadi Mertua Csnya Menantu..

akhirnya.. semoga manfaat.. ^_^

Friday, March 16, 2012

Bukannya takut, tapi...



(curcool laagiii, hemmmh ya maklum bagiku menulis means curcol hehe..)

Air mataku serasa tumpah setiap membaca cerita demi cerita dalam buku “New Catatan Hati Seorang Istri” karya mba Asma Nadia itu.. kelak suamiku wajib baca buku ini.. and the next book is “Sakinah Bersamamu”. Hihi nek buku yang kedua ini nunggu antrian...
Menikah dan hidup berbahagia di keluarganya adalah impian setiap gadis, bahkan ini impianku sejak kecil.. karena sejak kecil konsumsi bacaanku lebih banyak tentang kisah putri yang ending ceritanya menikah dan berbahagia.. Namun kini dengan flashback penderitaan orang-orang di sekitarku dalam pernikahannya, kisah budheku, jerih payahnya eyang putriku (Allohuyarham) mempertahankan keutuhan rumah tangganya demi anak-anaknya, juga kisah beberapa tetanggaku.. Sedikit banyak memudarkan bayangan indahku tentang pernikahan. yaah sudah saatnya keluar dari negeri dongeng..
Dari apa yang ku hadapi saat ini juga kisah sahabatku, sinopsis penggal cerita ini yang paling membuatku syok...
***
Laki-laki yang telah menikah dan memiliki empat anak itu berbicara di tengah umum, di atas bus, “pernikahan saya tidak bahagia”.. “saya tidak pernah mencintai istri saya”.. Beliau menikah dengan perantara guru ngajinya tapi tanpa melihat calon istrinya terlebih dulu, ketika disodorkan foto dia hanya membaliknya. Menikah tanpa melihat wajah dan fisik. Hanya ingin ikhlas karenaNya..
“Jadi saya baru melihatnya ketika kami di pelaminan. Dan betapa kagetnya saya… karena perempuan itu sama sekali tidak cantik..”
***
Deg… hwaaaaaaaaa… huhuhuhu… (banjirr lagiii..)
Gak cantik njuk ga bisa mencintai? tapi udah punya empat anak.. How Come???? hikss..
Kalo mba Asma dalam bukunya bilang ingin sekali beliau meninju orang ini aku pengen lempar batu aja..(kan biar ga nyentuh hihi..) kejam teniiin.. Dan setelah baca halaman-halaman berikutnya lebih parah.. Pengin rasanya nebas leher suami-suami dzolim itu pake pedang..haha,
Ya Rasululloh (Allohumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi washohbihi wasallim). Aku makin jatuh cinta padamu.. Engkau bersedia menikahi ibunda Khadijah yang 15 tahun lebih sepuh darimu.. menikahi janda-janda yang ditinggal suaminya.. bahkan ibunda Saudah binti Zam’ah yang ketika itu bahkan telah sepuh dan menopause. Semua karena kasih sayangmu.. Bagaimana akhlaqmu sebagai suami, tak perlu dipertanyakan lagii… I Love You..
Pernah terlintas di benakku ketika aku putus asa.. jika bukan perintah Allohu ta’ala, jika bukan karena sunnah Rasululloh sholallohu ‘alaihi wasallam.. jika bukan karena Ibadah.. jika bukan karena keridloan Alloh yang dijanjikan.. jika bukan karena kerinduanku akan banyaknya kemuliaan peran-peran istri dan ibu.. jika bukan karena kerinduanku akan syurgaNya.. jika bukan karena kerinduanku pada putra putriku.. sungguh aku sama sekali tak ingin menikah.. Ga ridlo aku persembahkan cinta, ketulusan, dan pengabdianku untuk laki-laki yang dzolim.. Astaghfirullohal ‘adziim wa atuubu ilaik.. sadar-sadar-sadar..
Sahabat baikku pernah memberiku pelajaran berharga.. Dia telah berkali-kali gagal menjalani proses menikah.. namun ia masih tetap tegar.. pernah karena orangtuanya.. atau karena calonnya.. Ada yang yakin mengajaknya menikah tapi kemudian ragu dan membatalkan, tapi kemudian kembali lagi tapi juga dibatalin lagi.. Ada yang sudah cukup jauh prosesnya tiba-tiba laki-laki itu memutuskan prosesnya dengan bilang “saya malu sama temen-temen karena namamu jelek..” helloooo.. emang baru tau sekarang? Atau ada juga yang dikenalkan temennya, awalnya gak ada syarat aneh itu.. tapi selanjutnya laki-laki itupun memutuskan prosesnya dengan alasan “selisih umurnya cuma beberapa bulan.. aku ingin yang setidaknya 2-4 tahun lebih muda” sigh ^__^’… mendengar alasan-alasan konyol cerita sahabatku itu aku cuma bisa menelan ludah, mengelus dada dan menarik napas panjang.. heeeeh..
Dia masih bisa tegar, tetap tersenyum dan selalu ceria.. kadang dengan gaya kekanakannya juga candaannya menyemangatiku.. aku iri ukhty.. kalo aku jadi dirimu mungkin aku udah ngedrop.. Kau bahkan masih terus baik pada mereka dengan alasan ingin menjaga silaturahim..tak ingin menyisakan ruang di hati untuk si benci.. tetap mendoakan kebaikan untuk mereka.. aku saluuut ukhty..
Pesannya untukku,, “Saudariku.. tulang rusuk itu tidak akan pernah tertukar.. Alloh yang Maha Mengetahui segalanya.. kita hanya bisa ikhtiar meraba-raba takdirNya..manusia banyak kekurangannya, tentu bisa saja ikhtiarnya meraba-raba salah.. yang HARUS adalah ikhtiar dengan jalan terbaik, usahakan sebersih mungkin.., Alloh Maha Melihat ukh.. Dia mendengar setiap pinta kita.. ditunggu aja yang sabar.. Alloh sudah jamin.. pasti yang terbaik untuk kita akan hadir di saat yang tepat.. dalam kondisi terbaik kita.. InsyaAlloh.. yakinlaah..nikmati saat-saat penantian ini.. kelak ketika kau sudah menikah nanti, kau akan merindukan nikmatnya khusyuk bermunajat seperti saat sekarang.. ^^)
Aku semula tenang menjalani masa penantian ini..enjoy menikmati kesendirian.. masih bisa melanglang buana.. juga banyak belajar.. tapi sekarang udah mulai dag dig dug seerrr… berbagai pikiran “jangan-jangan” sering menghantuiku.. Bukannya takut, tapi aku khawatir.. karena menentukan calon suami yang baik adalah tanggung jawab pertamaku pada anak-anakku.. Dimana akan kuletakkan mukaku di depan anak-anakku jika ayahnya bukan seorang yang sholih, baik, penyayang, bertanggungjawab, yang bisa mendidiknya, menjadi teladannya, atau menjadi idolanya.. (Bunda akan ikhtiarkan yang terbaik sayang. sebersih mungkiin agar Alloh beri keluarga kita kebarokahan..Amiin)
Salah seorang kontributor di buku itu menyampaikan.. “Janji Alloh selalu benar, wanita yang baik untuk laki-laki yang baik.. tapi baik menurut Alloh.. bukan tidak mungkin jika wanita baik mendapat kesempatan lebih banyak untuk bersabarrr.. agar selalu menjadi lebih baik di hadapan Rabbnya.. Wallohu a’lam bish showwab.. ” Ya Alloh bagaimana denganku yang baru timik-timik berusaha belajar menjadi baik..?? Bolehkan aku meminta yang baik?? yang mencintaiku karena Alloh.. yang berbesar hati menerimaku apa adanya..??
Aku, setelah membaca buku ini.. semakin menyadari.. betapa pernikahan bernilai seperti janjinya Rasul dengan Alloh, Mitsaqon Ghalidzo.. betapa pernikahan bernilai penggenapan separuh dien.. betapa banyak kemuliaan bagi orang yang telah menikah.. karena ternyata banyak sekali ujiannya.. banyak sekali godaannya.. yang karena nafsu.. karena bisikan syaithonirrojiim.. karena khilaf.. luarbiasa..
Aku pun menyadari betapa pondasi seorang istri harus bener-bener kuatttt.. sekarang aku ngerti maksudnya umiya berpesan padaku waktu aku males banget dibangunin untuk sholat malem.. beliau bilang gini, “akhowat itu sholat malemnya harus panjaang.. dzikir dan doanya harus lebih lamaa.. AlQurannya harus kenceeeng.. biar semakin kuat.. kita mintanya banyak ma Alloh kaan?”. Merindumu Ummiya..
Ya.. seorang istri harus kuat..
harus kuat untuk terus percaya dan senantiasa berprasangka baik..
sabar,ikhlas, syukur, dan selalu ridlo dengan hidupnya..
harus cerdas..
harus selalu berbesar hati untuk memaafkan..
dan semua itu tak bisa didapat dengan instan, saudariku…

Ingin berpesan pada para lelaki.. jika engkau menginginkan istri sholihah.. berusahalah menjadi suami sholih.. jangan hanya menuntut.. figur yang bisa diteladani sudah ada.. siapa lagi jika bukan Rasululloh SAW.. Taukah kau betapa beratnya menjadi istri sekaligus seorang ibu? terlebih jika anaknya tak hanya satu.. Tegakah kau menuntutnya menjalankan segala perannya.. terlebih sebagai ibu, merawat dan mendidik anak-anakmu sendiri.. Bagaimana mungkin kau tega istrimu menjalani amanahnya dengan hati yang HANCUR ??? Bagaimana mungkin..??? Cintai dan sayangilah istrimu kelak.. jangan pernah sakiti hatinya terlebih mengkhianatinya.. ati-ati lhoo doanya perempuan itu jauh lebih mustajab dibanding laki-laki.. nah loo..

Teriring salam cinta untuk Ayahandaku untuk semua cerita penuh hikmahnya.. terimakasih untuk mendidikku selama ini.. mengajariku banyak hal.. menasehatiku agar mampu menjadi wanita mandiri.. karena kita tak akan pernah tau apa yang akan terjadi di depan sana..
Terimakasih juga untuk ibundaku.. aku yakin namaku selalu ada dalam doamu.. Mencintai kalian, sangat…
Terimakasih mba Asma untuk buku-bukunya… uhibukifillah.. Yassaralloh lakal umuur.. (aku ingin menjadi sepertimu.. :-) )
minta diaminin temen2.. ya Alloh.. Allohumaj’alnii mar’atus sholihah..warzuqnii azwaajan sholih.. Amiin.. ^^

Wednesday, March 7, 2012

Perjalanan Hidupku 2 Tahun Lalu…

Sungguh, mungkin masa itu adalah masa pengabulan doaku. Alloh memberikan jawaban atas semua doaku. Hingga awal 2010 lalu aku seringkali merasa seperti anak kecil. Selama ini hidup selalu adem ayem, cuek is the best, menyepelekan masalah dan lari darinya. Semua itu membuatku tak berkembang sama sekali. Hidup tanpa ada tantangan, tanpa masalah, tanpa godaan, tanpa ujian, sebagaimana main bola tanpa lawan.. seberapapun gol yang diciptakan takan bermakna apapun kan? Akhirnya aku minta, ya Alloh ajari aku menjadi lebih dewasa.. dan benar, begitu banyak soal ujian yang aku hadapi 2 tahun lalu, untuk mendapati ‘ilmu tentang hidup, yang sebelumnya hanya aku dapatkan teori dari nasehat ustadz ustadzahku.. juga dari buku. Seperti yang dipesankan salah seorang pemanduku di DS, “ ’ammah.. semua ‘ilmu yang anti dapatkan selama ini hanyalah embrionya saja.. kelak anti akan benar-benar belajar dengan tarbiyah dari Alloh langsung. Semuanya nanti ada pada pilihan hidup yang ‘ammah pilih..”. (mencintaimu ‘ammah..)
Aku memahami.. learning by doing. Mengerti bahwa pengalaman adalah guru yang paling berharga. ya! pengalaman diri berproses menjadi lebih baik. Dalam pembelajaranku kali ini pun aku tak sendiri. Banyak sekali orang yang tak pernah kukenal sama sekali sebelumnya satu per satu hadir menjadi perantara sampainya ‘ilmu Alloh itu kepadaku. Hingga akhirnya aku menyadari, sudah sunnatulloh bahwa jika kita hidup bersama maka satu orang akan menjadi perantara ujian bagi yang lainnya. Terimakasih untuk kesempatan belajar bersama kalian… 
Sungguh manusia hanya punya sedikit ‘ilmu. Semuanya hanyalah sebuah ikhtiar sebaik mungkin untuk berpacu dengan takdir Alloh. Semuanya yang telah, sedang dan akan terjadi adalah kuasa Allohu ta’ala. Kita tak pernah tau apa rencana Allohu ta’ala untuk kita. Kita hanya harus ikhtiar untuk yang belum terjadi juga harus sabar dan ridlo dengan yang sudah terjadi, yang sudah tersurat menjadi takdirnya kita. mungkin ini beratnya ujian iman kepada qodlo dan qodar. Tak hanya cukup yakin tapi harus sabar dan ridlo. Selalu terngiang nasehat mbah uti (Allohuyarham).. ojo ndingini kersone kanjeng pangeran.. dadi menungso sing nrimo..(I Love you mbah uti… )
Sempat aku terpikir orang-orang jahat dan dzolim kepadaku. Pernyataanku sendiri itu membuatku sungguh sangat merasa sesak, merasa tidak berharga, merasa paling menderita. Hingga akhirnya aku bisa mendapat pelajaran, enggak.. mereka gak jahat.. Aku yang kurang pandai bersabar menghadapi ujian.. Bukankah ini yang aku minta..?! Pelajaran untuk menjadi sedikit lebih dewasa..
Aku belajar arti mencintai.. keluarga, sahabat, juga sesama. Selama ini aku hanya akan sayang sama orang yang juga sayang sama aku, yang baik sama aku, yang perhatian sama aku, dan pernyataanku itu pun membuat diriku sungguh sangat egois, suka menuntut terlebih dulu orang lain menjadi baik, tak peduli dengan sekitar.. hadeewh jeleknya.. Alhamdulillah, salah satu kisahku dalam 2 tahun lalu mengajari aku bahwa mencintai adalah kata kerja aktif. Ketika kita mengatakan mencintai seharusnya kita pro aktif, tak sekedar reaktif ketika ada aksi, lebih banyak memberi. Mengusahakan yang terbaik untuk kehidupan di dunianya juga kelak di akhiratnya. Menghindarkannya dari perbuatan sia-sia terlebih dosa. Mencintai bukan dengan sekedar caranya kita, melainkan mencintai sesuai dengan bagaimana kadar mereka. Mencintai sebagaimana mereka ingin dan butuh kita cintai.. “kudu belajar lebih sensitif dan asertif” begitu pesan umiya..
Akupun memahami bahwa merawat sebuah hubungan butuh energi.. butuh ‘ilmu.. apapun nama hubungan itu.. persahabatan.. persaudaraan.. keluarga.. butuh energi untuk terus mengucurkan cinta.. butuh ‘ilmu untuk terus menumbuhkan cinta dari setiap sapaan, nasihat, sentuhan, pemberian, candaan, curahan hati, kunjungan dan yang tak pernah boleh luput.. DOA. Dulu ketika ada yang membenciku aku selalu bilang, “EGP, siape elo“.. Aku telah mendapat pelajaran bahwa seorang yang cuek bahkan membenci kita adalah orang yang lebih banyak mendapat kucuran cinta dari kita.. Doesn’t it ??
Dalam hidup yang paling penting adalah barokah, yang penting Alloh ridlo. Tandanya kita dapatkan keduanya itu, jika hidup kita tenang. Aku berkali-kali dituntut untuk mengambil keputusan dengan tepat dan tentunya dengan pertimbangan pentingnya barokah dan ridlo Alloh. Murobbiyahku menamai hal ini sebagai ujian keistiqomahan. Dan aku sangat berharap semoga untuk ujian keistiqomahan itu aku sudah lulus ya Alloh.. Amiin.. (hiks.. tak ingin ada lagi..)
Aku mengerti.. tak pernah ada yang benar-benar menjadi milik kita.. semua milik Alloh.. semua hanya titipan buat kita.. Aku dulu tak bisa mengerti ketika abi mengatakan “ musibah besar jika kita dihinggapi rasa memiliki”.. Dan benar, jika kita merasa memiliki kita akan sulit ikhlas ketika nikmat lahir yang kita miliki berkurang atau hilang.. Aku pun berusaha keras untuk memahamkan diri akan makna “walillahi mulkus samawati wal ardl”. ikhlas ikhlas ikhlas… 
Dan kini setelah aku berproses dan terus berproses.. Aku lebih mengerti bahwa semua orangpun menjalani proses yang sama.. Dan akupun harus bisa memahami bagaimana orang lain menjalani prosesnya untuk menjadi lebih baik.. Seringkali aku diingatkan Alloh dengan cara Alloh hadirkan persoalan orang lain kepadaku.. padahal di saat yang sama pun aku sedang menghadapi masalah yang serupa.. Aku sadar, saat itu Alloh sedang mengingatkanku, mengajakku berpikir.. Bagaimana menghadapi masalahku dengan nasehat yang sama yang aku pesankan pada mereka.. Seringkali pula aku harus belajar lebih banyak bersyukur.. karena ternyata masih banyak yang jauh lebih kurang beruntung di banding diriku..
Awalnya aku sungguh merasakan 2 tahun itu adalah masa terberat dalam hidupku, merasa energiku terkuras habis.. pikiran, perasaan, dan tenaga (kata om Ipin, berLE bgd yaa?) tapi benar.. berat badanku turun banyak hihihi.. kini aku mengerti pelajaran dari abiya.. harus bersiap menjalani proses padi menjadi nasi.. ya, aku benar-benar merasakannya.. dari semuanya baru bisa aku mengambil hikmah 2 tahun lalu di awal 2012 ini.. Semoga bisa menjadi bekal hidupku ke depan.. Bismillah..
Teriring salam cinta untuk orang-orang yang telah Alloh ta’ala hadirkan dalam hidupku.. especially my beloved parent and my cute sister.. juga semua sahabat yang sedia mendampingiku dan senantiasa mendoakanku selama ini.. Kalian semua adalah guruku.. Uhibukum fillah.. jazakumulloh bi ahsanal jaza..

--------------------liLLah.. biLLah.. minaLLoh..------------------------

my room.. 21 02 2012 : 02.12 pm