Pages

Ahlan wa Sahlan

Bismillah..
ku mencoba berbagi sedikit ilmu
Semoga bermanfaat...
terima kasih atas kunjungannya

Search This Blog

Sunday, July 25, 2010

Cinta...??



Ayahku tanya, “Yayu udah jatuh cinta belum..? Kalau udah ntar ayah nikahkan”
Aku kaget.. sampe gak sadar nyubit ayah..entah angin mana yang bikin ayah kepikiran nanyain kayak gitu..
“Harus jatuh cinta dulu yah..?”
Entahlah.. sampe sekarang aku belum bisa jawab pertanyaan ayah…
Banyak orang mengatakan ‘bicara soal cinta gak ada habisnya’.. Namun aku masih belum bisa mengerti mengapa hal itu terasa begitu sulit aku pahami. Mungkin karena teman-temanku sejak kecil, ‘sendiri, sunyi dan sepi’ belum pernah mengajarkannya.
Aku kadang begitu membenci kata ‘cinta’, saat aku dengar berkali-kali dede’ curhat, baru aja diputusin pacarnya.. entah itu cinta yang mana.. kenapa ada akhirnya… mengapa begitu menyakitkan hingga membuat mata dede’ku sembab karena nangis semalaman.
Akupun kadang begitu jijik mendengar kata ‘cinta’ yang mereka gunakan untuk melegalkan perzinaan mereka. apakah itu cinta.. ? mengapa begitu rendah dan hina..?
Jatuh cinta pada seseorang katanya membuat kita selalu teringat dengannya.. Apakah benar seperti itu…? Bagaimana kalau sampai membuat kita lalai dari mengingat Rabb kita…
Salah seorang temanku nyampein dalam tulisannya, cinta itu memberi tanpa pamrih. masih terlalu luas memang…
Akupun akhirnya berpikir.. apakah ‘cinta’ seperti kisah cintanya Fatimah Az Zahra dan Ali bin Abi Tholib masih bisa kutemui di kehidupan saat ini..? Atau hanya akan kutemui dalam tumpukan buku bersama ribuan kisah cinta lainnya..
Aku takut.. jika memang benar tidak ada lagi ‘cinta sejati’ saat ini.. cinta karena Allah Ta’ala.. menyatukan hati untuk bisa meraih cintaNya..
Ya Allah berilah hamba kekuatan untuk menemukannya..
Aku hanya belajar tentang ‘cinta’ dari ayah dan bunda. Belajar dari ayah… mencintai keluarga kami dengan berkorban dan berusaha seoptimal mungkin agar kami tidak pernah merasakan kesusahan seperti yang dulu beliau rasakan di masa kecilnya. Belajar dari bunda… mencintai dengan mengorbankan segala rasa dan hidupnya.. mengabdi dengan tulus, dengan bekal energi ketaatan dan kesetiaan yang ia miliki..
Dan kini.. aku baru bisa merasakan.. cintaku untuk orang-orang terdekatku..
aku tak ingin hal buruk menimpa mereka, kini… juga kelak di kehidupan selanjutnya…
Aku yang tak ingin melihat ayah dan bunda lebih lelah lagi.. Tak ingin menambah penat mereka karena kekhawatirannya akan kami, anak-anaknya. Cintaku untuk dede’ aku selalu ingin mendampingi tahap pendewasaannya..hingga ia bisa memahami hikmah dalam hidupnya.
Ya Allah.. eratkan kami di dunia dengan cintaMu.. dan kelak pertemukanlah kami kembali dengan rahmatMu…

1 comment:

  1. Definisiku masih terlalu luas ya? Hm...kukira sudah jelas.

    ReplyDelete