Pages

Ahlan wa Sahlan

Bismillah..
ku mencoba berbagi sedikit ilmu
Semoga bermanfaat...
terima kasih atas kunjungannya

Search This Blog

Wednesday, March 7, 2012

Perjalanan Hidupku 2 Tahun Lalu…

Sungguh, mungkin masa itu adalah masa pengabulan doaku. Alloh memberikan jawaban atas semua doaku. Hingga awal 2010 lalu aku seringkali merasa seperti anak kecil. Selama ini hidup selalu adem ayem, cuek is the best, menyepelekan masalah dan lari darinya. Semua itu membuatku tak berkembang sama sekali. Hidup tanpa ada tantangan, tanpa masalah, tanpa godaan, tanpa ujian, sebagaimana main bola tanpa lawan.. seberapapun gol yang diciptakan takan bermakna apapun kan? Akhirnya aku minta, ya Alloh ajari aku menjadi lebih dewasa.. dan benar, begitu banyak soal ujian yang aku hadapi 2 tahun lalu, untuk mendapati ‘ilmu tentang hidup, yang sebelumnya hanya aku dapatkan teori dari nasehat ustadz ustadzahku.. juga dari buku. Seperti yang dipesankan salah seorang pemanduku di DS, “ ’ammah.. semua ‘ilmu yang anti dapatkan selama ini hanyalah embrionya saja.. kelak anti akan benar-benar belajar dengan tarbiyah dari Alloh langsung. Semuanya nanti ada pada pilihan hidup yang ‘ammah pilih..”. (mencintaimu ‘ammah..)
Aku memahami.. learning by doing. Mengerti bahwa pengalaman adalah guru yang paling berharga. ya! pengalaman diri berproses menjadi lebih baik. Dalam pembelajaranku kali ini pun aku tak sendiri. Banyak sekali orang yang tak pernah kukenal sama sekali sebelumnya satu per satu hadir menjadi perantara sampainya ‘ilmu Alloh itu kepadaku. Hingga akhirnya aku menyadari, sudah sunnatulloh bahwa jika kita hidup bersama maka satu orang akan menjadi perantara ujian bagi yang lainnya. Terimakasih untuk kesempatan belajar bersama kalian… 
Sungguh manusia hanya punya sedikit ‘ilmu. Semuanya hanyalah sebuah ikhtiar sebaik mungkin untuk berpacu dengan takdir Alloh. Semuanya yang telah, sedang dan akan terjadi adalah kuasa Allohu ta’ala. Kita tak pernah tau apa rencana Allohu ta’ala untuk kita. Kita hanya harus ikhtiar untuk yang belum terjadi juga harus sabar dan ridlo dengan yang sudah terjadi, yang sudah tersurat menjadi takdirnya kita. mungkin ini beratnya ujian iman kepada qodlo dan qodar. Tak hanya cukup yakin tapi harus sabar dan ridlo. Selalu terngiang nasehat mbah uti (Allohuyarham).. ojo ndingini kersone kanjeng pangeran.. dadi menungso sing nrimo..(I Love you mbah uti… )
Sempat aku terpikir orang-orang jahat dan dzolim kepadaku. Pernyataanku sendiri itu membuatku sungguh sangat merasa sesak, merasa tidak berharga, merasa paling menderita. Hingga akhirnya aku bisa mendapat pelajaran, enggak.. mereka gak jahat.. Aku yang kurang pandai bersabar menghadapi ujian.. Bukankah ini yang aku minta..?! Pelajaran untuk menjadi sedikit lebih dewasa..
Aku belajar arti mencintai.. keluarga, sahabat, juga sesama. Selama ini aku hanya akan sayang sama orang yang juga sayang sama aku, yang baik sama aku, yang perhatian sama aku, dan pernyataanku itu pun membuat diriku sungguh sangat egois, suka menuntut terlebih dulu orang lain menjadi baik, tak peduli dengan sekitar.. hadeewh jeleknya.. Alhamdulillah, salah satu kisahku dalam 2 tahun lalu mengajari aku bahwa mencintai adalah kata kerja aktif. Ketika kita mengatakan mencintai seharusnya kita pro aktif, tak sekedar reaktif ketika ada aksi, lebih banyak memberi. Mengusahakan yang terbaik untuk kehidupan di dunianya juga kelak di akhiratnya. Menghindarkannya dari perbuatan sia-sia terlebih dosa. Mencintai bukan dengan sekedar caranya kita, melainkan mencintai sesuai dengan bagaimana kadar mereka. Mencintai sebagaimana mereka ingin dan butuh kita cintai.. “kudu belajar lebih sensitif dan asertif” begitu pesan umiya..
Akupun memahami bahwa merawat sebuah hubungan butuh energi.. butuh ‘ilmu.. apapun nama hubungan itu.. persahabatan.. persaudaraan.. keluarga.. butuh energi untuk terus mengucurkan cinta.. butuh ‘ilmu untuk terus menumbuhkan cinta dari setiap sapaan, nasihat, sentuhan, pemberian, candaan, curahan hati, kunjungan dan yang tak pernah boleh luput.. DOA. Dulu ketika ada yang membenciku aku selalu bilang, “EGP, siape elo“.. Aku telah mendapat pelajaran bahwa seorang yang cuek bahkan membenci kita adalah orang yang lebih banyak mendapat kucuran cinta dari kita.. Doesn’t it ??
Dalam hidup yang paling penting adalah barokah, yang penting Alloh ridlo. Tandanya kita dapatkan keduanya itu, jika hidup kita tenang. Aku berkali-kali dituntut untuk mengambil keputusan dengan tepat dan tentunya dengan pertimbangan pentingnya barokah dan ridlo Alloh. Murobbiyahku menamai hal ini sebagai ujian keistiqomahan. Dan aku sangat berharap semoga untuk ujian keistiqomahan itu aku sudah lulus ya Alloh.. Amiin.. (hiks.. tak ingin ada lagi..)
Aku mengerti.. tak pernah ada yang benar-benar menjadi milik kita.. semua milik Alloh.. semua hanya titipan buat kita.. Aku dulu tak bisa mengerti ketika abi mengatakan “ musibah besar jika kita dihinggapi rasa memiliki”.. Dan benar, jika kita merasa memiliki kita akan sulit ikhlas ketika nikmat lahir yang kita miliki berkurang atau hilang.. Aku pun berusaha keras untuk memahamkan diri akan makna “walillahi mulkus samawati wal ardl”. ikhlas ikhlas ikhlas… 
Dan kini setelah aku berproses dan terus berproses.. Aku lebih mengerti bahwa semua orangpun menjalani proses yang sama.. Dan akupun harus bisa memahami bagaimana orang lain menjalani prosesnya untuk menjadi lebih baik.. Seringkali aku diingatkan Alloh dengan cara Alloh hadirkan persoalan orang lain kepadaku.. padahal di saat yang sama pun aku sedang menghadapi masalah yang serupa.. Aku sadar, saat itu Alloh sedang mengingatkanku, mengajakku berpikir.. Bagaimana menghadapi masalahku dengan nasehat yang sama yang aku pesankan pada mereka.. Seringkali pula aku harus belajar lebih banyak bersyukur.. karena ternyata masih banyak yang jauh lebih kurang beruntung di banding diriku..
Awalnya aku sungguh merasakan 2 tahun itu adalah masa terberat dalam hidupku, merasa energiku terkuras habis.. pikiran, perasaan, dan tenaga (kata om Ipin, berLE bgd yaa?) tapi benar.. berat badanku turun banyak hihihi.. kini aku mengerti pelajaran dari abiya.. harus bersiap menjalani proses padi menjadi nasi.. ya, aku benar-benar merasakannya.. dari semuanya baru bisa aku mengambil hikmah 2 tahun lalu di awal 2012 ini.. Semoga bisa menjadi bekal hidupku ke depan.. Bismillah..
Teriring salam cinta untuk orang-orang yang telah Alloh ta’ala hadirkan dalam hidupku.. especially my beloved parent and my cute sister.. juga semua sahabat yang sedia mendampingiku dan senantiasa mendoakanku selama ini.. Kalian semua adalah guruku.. Uhibukum fillah.. jazakumulloh bi ahsanal jaza..

--------------------liLLah.. biLLah.. minaLLoh..------------------------

my room.. 21 02 2012 : 02.12 pm

No comments:

Post a Comment